Pernahkah berfikir tentang bagaimana sebuah nama tercipta
dan menjadi kesepakatan orang banyak? Jarang sekali terpikirkan keliatanya,
termasuk saya pribadi. Namun rasa ingin tahu saya akan sebuah kata dan asal usulnya
membuat saya terus berfikir tentang asal-usul kata tersebut dan perjalanan
sejarahnya bagaimana.
Sudah barang tentu langkah ini banyak menyita waktu dan
perenungan. Salah saatu pencarian itu adalah nama-nama hari yang digunakan oleh
masyarakat Jawa jaman dahulu. Kenapa harus Radhite, kenapa harus Anggara dan
seterusnya.
Jawa memiliki sebutan sendiri untuk nama hari, bukan Senin,
selasa, Rebu, Kemis dan seterusnya, namun menyebutnya dengan sebutan Radite
(minggu), Soma (senin), Anggara (selasa), Buda (rabu), Respati (kamis), Sukra
(jumat), Tumpak (sabtu). Nama ini juga dikenal di masyarakat Sunda dan Bali. Nama
ini digunakan ketika masih mengenal huruf Kawi, sementara di Sunda dan Bali
sampai sekarang masih menggunakannya, entah untuk masyarakat Jawa sendiri. Lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini:
Siklus hari bagi orang Jawa tidaklah hanya hitungan 7 saja, melainkan masih banyak lagi. Untuk keterangan lebih lanjut silahkan buka tulisan di blog ini. SIKLUS HARI ORANG JAWA TIDAK HANYA PASARAN DAN PADINAN.
Siklus hari bagi orang Jawa tidaklah hanya hitungan 7 saja, melainkan masih banyak lagi. Untuk keterangan lebih lanjut silahkan buka tulisan di blog ini. SIKLUS HARI ORANG JAWA TIDAK HANYA PASARAN DAN PADINAN.
Bagi umat Islam tentu sangat kental sebutan nama hari yang
bersumber dari Arab, mereka memakai istilah hitungan digunakan untuk memberikan
nama hari. Nama hari tradisi arab adalah Ahad, Itsnaini, Tsulaatsaai, Arbi’aai,
Khomiis, Jumu’ati, Sabti. Nama-nama itu jika kita terjemahkan menjadi urutan
angka 1 sampai 7, ahad artinya 1, tsulaatsaai artinya 2 dan seterusnya sampai
Sabti artinya 7. Saya sempat kaget melihat deretan angka dan istilah tersebut,
yang terbersit di dalam hati saya adalah kenapa angka satu itu jatuh pada hari
minggu, untuk semua tradisi termasuk yang digunakan oleh bangsa Inggris. Jadi
urutan hari itu adalah tidak dimulai dari Senin melainkan dimulai dari Minggu.
Permainan istilah ini sangat bagus sekali, sebelum kita
mengenal angka satu, budaya arab sampai ke Jawa kemudian kata Ahad langsung diterjemahkan
menjadi Radite (sekarang minggu), dan tidak memperdebatkannya serta kita
menerimanya begitu saja sampai menjadi sebuah tradisi dan diyakini bahwa ahad
itu minggu bukan angka 1. Lalu bagaimana dengan bangsa Inggris? Ada sejarah
yang menyatakan bahwa Inggris dipengaruhi penanggalan dari bangsa Anglo-Saxon.
Untuk mengetahui lebih lanjut siapa itu bangsa Anglo-Saxon silahkan klik LINKINI.
Bangsa Anglo-Saxon memberi nama hari berdasarkan nama-nama
dewa dari kepercayaan yang mereka anut. Urutanya adalah sebagai berikut:
- Sunnandaeg (Minggu) yang digunakan untuk menyebut Dewa Matahari,
- Moandaeg (Senin) yang digunakan untuk menyebut Dewa Bulan,
- Tiwesdaeg (Selasa) untuk menyebutkan Dewa Mars (dewa perang),
- Wodendaeg (Rabu) untuk menyebutkan Dewa Markurius,
- Thordaeg (Kamis) untuk menyebutkan Dewa Yupiter,
- Friggdaeg (Jumat) untuk menyebutkan nama Dewi Venus,
- Saterbdaeg (Sabtu) untuk menyebutkan Dewa Saturnus.
Coba sekarang kita perhatikan nama-nama yang digunakan suku
Anglo-Saxon itu dengan nama-nama hari yang digunakan oleh bangsa Inggris, mirip
bukan? Sunnandaeg menjadi Sunday, Monandaeg menjadi Monday dan seterusnya
hingga Saturday. Yang menari perhatian saya berikutnya adalah ternyata itu
nama-nama diilhami dari nama-nama Dewa mereka, yang berarti adalah nama-nama
planet selain bumi.
Kembali ke jaman dimana bahasa Kawi masih digunakan. Dan
kita teliti lagi kata-kata yang digunakan untuk menyebut hari. Seperti yang sudah saya tulis di atas yaitu
ada Radite dan seterusnya sampai Tumpak, artinya dari kata-kata itu apa hayo?
Iya benar sekali artinya adalah planet-planet dan nama-nama Dewa seperti yang
digunakan oleh suku Anglo-Saxon. Mari coba kita urutkan apakah memang sama
persis letak planetnya.
- Radite berarti Matahari
- Soma artinya Bulan
- Anggara artinya planet Mars
- Buda berarti planet Merkurius
- Respati artinya planet Jupiter
- Sukra artinya planet Venus
- Tumpek artinya Saturnus.
Dan bandingkan arti dari kata-kata yang digunakan untuk
menyebut nama Hari-hari di tradisi jawa tersebut dengan uraian yang saya
berikan dari suku Anglo-Saxon. Apakah semua itu sesuatu yang di sengaja?
Ataukah semua itu ditemukan oleh satu orang kemudian menjadi konsep dan
ditularkan ke seluruh dunia? Bukankah letak Jerman, atau Inggris dengan
Indonesia itu jauh sekali, berapa tahun dibutuhkan untuk menyebarkan konsep
tersebut, padahal jaman dulu alat transportasi sangat terbatas, dan alat
komunikasi juga terbatas? Banyak pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab,
namun tidak sekarang.
Pertanyaan yang sangat mengganggu pikiran saya adalah kenapa
hitungan pertama (ahad) jatuh pada hari Minggu (Radite, Sunday) yaitu pada Dewa
Matahari? Bukan pada planet-planet lainnya? Mungkin karena Matahari adalah
planet terbesar dan memiliki kekuatan luar biasa di galaxy Bima Sakti. Mungkin
juga Matahari memiliki simbolisasi bahwa kehidupan dimulai dari Timur. Juga
tidak menutup kemungkinan bahwa Matahari adalah cahaya dimana manusia bisa
memulai aktifitas ketika ada cahaya. Dan masih banyak kemungkinan-kemungkinan
lainnya. Entahlah itu kemungkinannya yang jelas dengan tidak sengaja telah
disepakati bahwa nama hari diambil dari nama-nama planet di galaxy Bima Sakti
ini, dan kesepakatan ini sifatnya adalah universal atau seluruh dunia. Untuk
mengetahui sebutan bangsa-bangsa Aasia lainnya, maupun bangsa Eropa lainnya
silahkan kunjungi LINK INI.
Lalu kenapa jumlah hari itu ada 7, tidak, 8, 3, 5, atau 10 dan seterusnya. Iya kenapa ya? Dimungkinkan ini berhubungan erat dengan kepercayaan orang Jawa, tentang kata-kata orang jawa yang menyatakan bahwa langit itu berlapis 7 (langit sap pitu). Dimungkinkan juga nenek moyang jaman dahulu baru mengenal beberapa nama planet. Dan masih banyak kemungkinan-kemungkinan lainnya, silahkan teman Jagad Jawa mencari dan menganalisis sendiri. Semoga yang sedikit ini bermanfaat untuk kita semua, silahkan tinggalkan komentar untuk lebih jelasnya tulisan ini.
Gambar ilustrasi saya ambil dari Google dengan kata kunci SEJARAH NAMA HARI.
0 komentar:
Posting Komentar