Siklus Hari Orang Jawa Tidak Hanya Pasaran dan Padinan



Selain hari pasaran dan hari mingguan, orang jawa memiliki sistem berbeda lagi dalam menghitung hari. Hari Pasaran berjumlah 5 sudah tentu banyak orang jawa (bahkan non jawa) yang paham, yaitu legi, pahing, pon, wage dan kliwon.
Hitungan satu minggu yang ada tujuh sudah di ketahui juga oleh khalayak ramai yaitu, Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu. Sebelumnya saya juga sudah menulis panjang lebar mengenai hari yang berjumlah tujuh itu. Untuk lebih jelasnya, langsung saja ke TKPenya.


Apakah masih ada jumlah hari selain sepasar dan seminggu? Bagi orang Jawa sih masih ada, urutan siklus  hari ini minimal adalah 5 hari. Bahkan ada yang bilang di mulai dari satu hari, ada yang bilang mulai dari 2 hari. Di sini Jagad Jawa hanya akan menulis urutan nama perhitungan hari berdasarkan jumlah siklusnya.

Urutan pertama adalah siklus 5 hari, banyak orang kenal dengan nama Sepasar atau Pasaran. Nama sebernarnya adalah PANCAWARA. Pancawara menurut WIKIPEDIA, Pancawara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Nah yang jelas Pancawara adalah sistem siklus hari yang berjumlah 5 hari. Adapun sistem ini menggunakan istilah hari dengan nama LEGI, PAHING, PON, WAGE dan KLIWON (lain kesempatan akan Jagad Jawa bahas mengenai asal mula kata-kata yang digunakan dalam pancawara ini).

Siklus selanjutnya disebut SADWARA. Berupa siklus hitungan hari dengan jumlah siklus sebanyak 6 hari. Sad artinya 6, perhitungan ini sudah jarang diketahui oleh banyak orang. Namun mungkin masih ada juga yang berkenan mengingat-ingat. Adapun urutan atau nama-nama hari yang digunakan untuk Sadwara ini adalah sebagai berikut: TUNGLE, ARYANG, WARUKUNG, PANINGRON, UWAS, dan MAWULU.
Saptawara adalah siklus sebanyak tujuh hari, siklus ini sering disebut hitungan seminggu atau padinan. Perhitungan 7 ini juga sudah banyak dikenal oleh khalayak ramai. Tentu saja hal ini bukan ketenaranya, memang sampai sekarang siklus 7 hari ini sering digunakan oleh manusia di manapun tempat, Cuma namanya berbeda berdasarkan letak geografis dan bahasa yang digunakan. Siklus 7 hari ini adalah, RADITE, SOMA, ANGGARA, BUDA, RESPATI, SUKRA, TUMPAK (SANISCARA). Atau khalayak umum lebih mengenal dengan nama MINGGU, SENIN, SELASA, REBO, KEMIS, JEMUWAH, SETU. Jagad jawa juga sudah mengupas tentang siklus hari berjumlah 7 ini. Silahkan buka lagi di NAMA HARIDI JAWA ADALAH NAMA-NAMA PLANET.

Sudah bisa ditebak bahwa nama siklus selanjutnya adalah HASTAWARA. Perhitungan hari yang menggunakan siklus 8 hari. Siklus ini jarang sekali kita dengar, namun nama-nama yang digunakan siklus ini sangat familier, atau popular, bahkan sering keluar dalam dunia wayang. Nama-nama yang digunakan dalam siklus ini menggunakan nama dewa-dewa dalam pewayangan. Adapun nama-nama itu adalah sebagai berikut: SRI, INDRA, GURU, YAMA, RUDIRA, BRAHMA, KALA, UMA. 

 Sri adalah nama Dewi Sri yang dikenal sebagai Dewi pangan di Jawa. Indra adalah dewa penguasa surge, Guru merupakan pemimpin para dewa, Yama (Yamadipati) dalam dunia wayang dikenal dengan gelarnya yaitu dewa pencabut nyawa. Dewa Rudra jarang disebut, namun sebenarnya dewa ini adalah salah satu dewa yang ditakuti, namanya biasanya disandingkan dengan nama dewa Siwa (Siwa –Rudra). Brahma sudah diketahui sebagai dewa penguasa api. Kala adalah anaknya Batari Durga yang menjadi penguasa waktu. Dan Dewi Uma, adalah istri dari Batara Guru, dikenal sebagai seorang Dewi atau Batari yang sakti. Nah itu siklus Hastawara, nama lainya adalah siklus Padewan.

Selanjutnya yang paling akhir adalah siklus Sangawara yang juga disebut sebagai siklus Padangon, merupakan salah satu perhitungan hari di jawa dengan siklus 9 hari. Siklus ini juga jarang sekali dikenal, mungkin bagi para ahli perhitungan jawa masih paham. Atau kalau mau melacaknya bisa ke Bali yang masih menggunakan kalender Hindu. Nama-nama yang digunakan dalam siklus Sangawara ini adalah, DANGU, JAGUR, GIGIS, KERANGAN, NOHAN, WOGAN, TULUS, WURUNG, dan DADI.
  
Siklus selanjutnya sudah barang tentu dikenal oleh khalayak, yaitu hitungan hari sejumlah 30 hari. Namun kalau di jawa di kenal dengan WUKU.  Umur dari tiap nama yang digunakan dalam Wuku ini juga berjumlah 3 minggu, adapun nama-nama yang digunakan dalam wuku ini sudah banyak yang lebih paham, karena memang kadang-kadang masih sering kita dengar. Nama-nama itu adalah: Sinta, Landhep, Wukir, Kurantil, Tolu, Gumbreg, Waringalit, Waringagung, Julungwangi, Sunsang, Galungan, Kuningan, Langkir, Mandhasiya, Julungpujud, Pahang, Kuruwelut, Marakeh, Tambir, Medhangkungan, Maktal, Wuye, Manahil, Prangbakat, Bala, Wugu, Wayang, Kulawu, Dhukut, dan terakhir adalah Watugunung. Siklus ini sering disebut sebagai Pawukon.

Hitungan lebih luas lagi adalah hitungan bulan dalam satu tahun, dan hitungan luas lagi bagi Jawa adalah hitungan Windu, dimana hitungan ini setiap 8 tahun baru berganti nama Windu. Adapun nama-nama Windu adalah: Adi (linuwih), Kuntara (ulah), Sengara (panjir), Sancaya (sarawungan). Satu windu artinya adalah 8 tahun, sedangkan nama-nama tahun yang digunakan dalam hitungan Windu ini adalah: Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu dan Jimakir. Silahkan bermumet ria ya, semoga informasi ini bermanfaat, dan bila ada kawan-kawan Jagad Jawa yang lebih paham akan hitungan ini, silahkan komentar supaya artikel ini berguna.

Ilustrasi gambar di ambil dari Google dengan kata kunci HARI JAWA.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Yuk Gabung

Total Pengunjung

Penunjung